Komando Indo-Pasifik AS mengatakan sebuah kapal angkatan laut China melakukan manuver ‘tidak aman’ di dekat kapal perusak AS di Selat Taiwan.
Amerika Serikat menuduh kapal angkatan laut China melakukan manuver “tidak aman” di dekat kapal perusak AS yang transit di Selat Taiwan yang sensitif.
Insiden pada hari Sabtu adalah pertemuan dekat kedua antara AS dan militer China di kawasan Asia-Pasifik dalam waktu kurang dari 10 hari.
Komando Indo-Pasifik AS mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal China “melakukan manuver dengan cara yang tidak aman di sekitar Chung-Hoon”, sebuah kapal perusak AS, selama transit hari Sabtu.
Kapal Tiongkok “melewati Chung-Hoon di sisi pelabuhan mereka dan menyeberangi haluan mereka pada jarak 150 yard (137 meter)”. Langkah tersebut memaksa Chung-Hoon untuk melambat “untuk menghindari tabrakan,” kata pernyataan itu.
Kapal China kemudian “menyeberangi haluan Chung-Hoon untuk kedua kalinya dari sisi kanan ke pelabuhan pada jarak 2.000 yard (1.828 meter) dan menghindari haluan Chung-Hoon”, dalam jarak 150 meter dari titik terdekat, kata Angkatan Darat AS.
Insiden itu terjadi saat Chung-Hoon berlayar melalui Selat Taiwan dengan kapal perang Kanada dalam misi bersama yang jarang terjadi melalui jalur air sempit yang memisahkan Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dari China.
Militer China mengatakan sedang memantau koridor tetapi tidak menyebutkan pertemuan jarak dekat.
“Negara-negara yang bersangkutan dengan sengaja menciptakan insiden di wilayah Selat Taiwan, dengan sengaja memprovokasi risiko, merusak perdamaian dan stabilitas regional, dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan ‘kemerdekaan Taiwan’,” katanya Sabtu malam.
Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan kedua kapal itu berlayar ke arah utara melalui selat itu dan tidak mengamati sesuatu yang tidak biasa.
Kapal perang AS secara teratur melewati selat itu. Transit bersama terakhir antara AS dan Kanada terjadi pada September 2022.
China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya – berjanji untuk merebutnya suatu hari, dengan kekerasan jika perlu – dan telah meningkatkan tekanan militer dan politik di pulau itu dalam beberapa tahun terakhir.
Tabrakan kapal Selat Taiwan mengikuti apa yang oleh militer AS dicirikan sebagai manuver berisiko oleh jet China yang terbang tepat di depan dan dalam jarak 400 kaki dari hidung pesawat pengintai RC-135 di atas Laut China Selatan pada 26 Mei.
Beijing menyalahkan “provokasi” AS, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan “pengiriman kapal dan pesawat jangka panjang dan sering oleh Washington untuk melakukan pengawasan ketat terhadap China membahayakan kedaulatan nasional dan keamanan nasional China secara serius”.