Novelis terkenal itu meninggal di rumahnya di Florida setelah menderita kanker kerongkongan, kata istrinya.
Penulis Inggris terkenal dan berpengaruh Martin Amis meninggal pada usia 73 tahun di rumahnya di Lake Worth, Florida.
Istrinya Isabel Fonseca mengatakan kepada media pada hari Sabtu bahwa penulis karya yang membakar dan berwawasan seperti Uang: Catatan Bunuh Diri, London Fields dan Time’s Arrow meninggal pada hari Jumat setelah menderita kanker kerongkongan.
Amis adalah “salah satu penulis paling terkenal dan didiskusikan selama 50 tahun terakhir dan penulis 14 novel,” kata situs web Booker Prizes, penghargaan sastra terkemuka di Inggris untuk fiksi.
Pada tahun 2008 ia dinobatkan sebagai salah satu dari 50 penulis Inggris terbaik sejak 1945 dan telah dua kali terpilih untuk Booker Prize.
Penerbit Buku Vintage mengatakan itu “hancur” oleh kematian Amis.
“Dia meninggalkan warisan besar dan jejak yang tak terhapuskan di lanskap budaya Inggris, dan akan sangat dirindukan,” kata Vintage di akun Twitter-nya.
Kami sangat terpukul dengan kematian penulis dan teman kami, Martin Amis. Pikiran kami bersama seluruh keluarga dan orang-orang terkasihnya, terutama anak-anak dan istrinya Isabel. Dia meninggalkan warisan yang menjulang tinggi dan tanda yang tak terhapuskan di lanskap budaya Inggris, dan akan sangat dirindukan. pic.twitter.com/aFSg2u7MbJ
— Buku Vintage (@bukuvintage) 20 Mei 2023
Penulis menjadi selebritas sastra pada 1980-an ketika fiksi Inggris berkembang, membawa Amis menjadi terkenal bersama novelis seperti Salman Rushdie, Julian Barnes, Kazuo Ishiguro dan Ian McEwan.
Dengan Uang, diterbitkan pada tahun 1984 dengan komik tentang konsumerisme, Amis terjun ke kancah sastra lebih luas.
Selain novelnya, Amis menerbitkan dua kumpulan cerita dan delapan karya nonfiksi.
Pada 2008, Times of London menyebut Amis muda sebagai salah satu dari 50 penulis Inggris terbesar sejak 1945.
Dalam beberapa dekade terakhir, Amis telah menjadi seorang intelektual publik, muncul secara teratur di televisi, terkadang dengan teman lamanya Christopher Hitchens, seorang penulis Inggris-Amerika dan seorang ateis terkenal yang meninggal pada tahun 2011.
Dalam sebuah esai sekitar peringatan lima tahun 9/11, The Age of Horrorism, Amis menulis bahwa Islam moderat telah kalah dalam perang saudara dalam agama.
Amis memicu kemarahan dan dituduh Islamofobia ketika dia berkata dalam sebuah wawancara tahun 2006: “Ada desakan yang pasti untuk mengatakan, ‘Komunitas Muslim harus menderita sampai rumahnya beres’.”
“Jangan biarkan mereka bepergian. Deportasi lebih jauh di jalan. Pelanggaran kebebasan … sampai menyakiti seluruh masyarakat dan mereka mulai bermasalah dengan anak-anak mereka,” katanya.