Pengadilan pidana atas dugaan pembayaran uang tutup mulut akan berlangsung di tengah musim pemilihan presiden dari Partai Republik.
Seorang hakim Manhattan telah menjadwalkan sidang pidana mantan Presiden AS Donald Trump akan dimulai pada Maret tahun depan, ketika pemilihan pendahuluan presiden dari Partai Republik akan berjalan lancar.
Trump, seorang kandidat dalam pemilihan presiden 2024, muncul melalui video di ruang sidang New York pada hari Selasa sebagai bagian dari kasus pidana yang sedang berlangsung atas dugaan pembayaran uang suap yang dilakukan kepada aktris film dewasa Stormy Daniels selama kampanye presiden 2016.
Hakim Juan Merchan secara tentatif menjadwalkan persidangannya pada 25 Maret 2024, tanggal yang tampaknya memicu frustrasi dari pemimpin Republik, yang angkat tangan.
Pada bulan April, Trump mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan pemalsuan catatan bisnis.
Sidang hari Selasa juga merupakan kesempatan bagi Hakim Merchan untuk menasihati Trump tentang pembatasan seputar persidangan yang akan datang.
Ketika Merchan bertanya pada hari Selasa apakah Trump memiliki salinan perintah yang melarang dia mengungkapkan bukti tertentu kepada pihak ketiga, mantan presiden itu menjawab, “Ya.”
Perintah hakim memungkinkan Trump untuk berbicara secara terbuka tentang kasus kriminal tersebut, tetapi melarang dia menggunakan bukti yang diserahkan oleh jaksa penuntut selama proses penemuan untuk menargetkan saksi atau orang lain yang terlibat dalam persidangan.
Perintah itu juga melarang Trump memposting bukti persidangan di media sosial. Di bawah pembatasan, beberapa dari kesaksian tersebut, yang dianggap sangat sensitif, hanya dapat dipegang oleh pengacara Trump dan bukan oleh Trump sendiri.
Merchan mencatat bahwa perintah tersebut tidak boleh dilihat sebagai upaya untuk menghentikan mantan presiden. Dia menjelaskan bahwa Trump memiliki hak untuk berbicara tentang persidangan dan membela diri di depan umum.
Trump menghadapi daftar panjang masalah hukum, termasuk dua penyelidikan oleh Departemen Kehakiman AS dan penyelidikan terpisah di negara bagian Georgia, di mana dia diduga menekan pejabat terpilih untuk mengubah hasil pemilu 2020.
Awal bulan ini, juri di New York juga menemukan Trump bertanggung jawab atas pencemaran nama baik dan pelecehan seksual dalam gugatan perdata yang diajukan oleh penulis dan kolumnis majalah E Jean Carroll. Juri menganugerahi Carroll hampir $5 juta sebagai kompensasi dan ganti rugi. Kasus pencemaran nama baik kedua yang diajukan oleh Carroll saat ini sedang berlangsung.
Pada bulan April, Trump menjadi mantan presiden pertama dalam sejarah AS yang menghadapi tuntutan pidana setelah didakwa atas 34 tindak pidana berat dalam kasus Manhattan.
Namun, masalah hukum ini belum mengurangi popularitasnya di kalangan pemilih Republik, dan Trump tetap menjadi calon terdepan dalam perlombaan untuk menjadi calon presiden dari Partai Republik untuk pemilu 2024.